4 Fokus Utama dalam Peta Jalan AI Nasional yang Selesai Disusun Komdigi

Featured Image

Peta Jalan Kecerdasan Buatan Nasional Dalam Buku Putih

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyelesaikan penyusunan peta jalan regulasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) nasional dalam bentuk Buku Putih Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional dan Konsep Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial. Saat ini, Komdigi sedang mengajak masyarakat untuk memberikan masukan atas dokumen tersebut sebelum akhirnya diwujudkan dalam sebuah Peraturan Presiden.

Buku putih ini merupakan hasil dari kerja sama Gugus Tugas Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Indonesia yang terdiri dari 443 orang yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media. Penyusunan Buku Putih ini menjadi dasar dalam upaya pengambilan strategi kebijakan atau regulasi yang akan ditempuh dalam menata kelola pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.

Prinsip Etika AI sebagai Kebutuhan Utama

Kehadiran prinsip etika AI dianggap sebagai hal penting yang harus dijaga oleh setiap pihak yang terlibat dalam penggunaan teknologi ini. Tujuannya adalah untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, keamanan, inklusivitas, serta nilai-nilai lainnya yang mendukung penggunaan AI secara bertanggung jawab.

Komdigi menyatakan bahwa ada empat fokus utama yang akan dikembangkan dalam peta strategi dan peta jalan teknologi AI ini agar dapat diimplementasikan secara efektif, berdampak, dan berkelanjutan sesuai dengan panduan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Berikut penjelasan detailnya:

Memperkuat Pelibatan Berbagai Pihak

Poin ini menekankan pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan di berbagai bidang. Integrasi berbagai fungsi dan sumber daya dari kementerian/lembaga diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan mengurangi tumpang tindih birokrasi, sehingga mempercepat pencapaian tujuan.

Pengembangan Inovasi

Mengoptimalkan tata kelola menjadi fondasi utama dalam pengembangan inovasi. Hal ini diwujudkan melalui mekanisme berbagi data, peningkatan ketersediaan dan interoperabilitas data, hingga aturan yang mendukung. Kolaborasi juga perlu melibatkan diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengembangkan talenta berbasis inovasi AI. Selain itu, instrumen pembiayaan perlu disiapkan sebagai pendukung pengembangan teknologi ini.

Meningkatkan Kapabilitas dan Kapasitas Teknologi, Riset, dan Inovasi

Fokus ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemerataan infrastruktur melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan. Hal ini menjadi kunci utama untuk menjaga daya saing dan kemandirian nasional, sekaligus mendorong berbagai kemitraan dengan berbagai pihak.

Mitigasi Risiko

Segala dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi AI perlu ada mitigasi untuk mengurangi potensi kerugian yang muncul. Mitigasi risiko mengharuskan adanya proses tata kelola yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat.

Dengan peta jalan ini, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari perkembangan teknologi AI secara lebih terarah dan bertanggung jawab.

Comments

Popular posts from this blog

🌞 IObit Summer Sale 2025 – Save 40% on Top PC Utilities!

FoneTool Unlocker Pro: Solusi Praktis untuk Membuka Kunci iPhone dan iPad dengan Mudah

Securing Africa's Farming Future: Science, Communication, and Immediate Action