Posts

Showing posts with the label Kebijakan Publik

Komdigi Undang Umpan Balik Publik tentang Kecerdasan Buatan

Image
Membuka Partisipasi Publik dalam Penyusunan Buku Putih dan Konsep Etika Kecerdasan Artifisial Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan terkait penyusunan Buku Putih Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional serta Konsep Etika Kecerdasan Artifisial (KA). Masukan dari publik akan menjadi bahan penting dalam menyempurnakan dua dokumen tersebut. Batas akhir penerimaan masukan adalah tanggal 22 Agustus 2025. Buku Putih yang disusun oleh Komdigi merupakan hasil kerja sama dari Gugus Tugas Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Indonesia. Gugus tugas ini terdiri dari 443 orang yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media. Proses penyusunan buku ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai perspektif agar dapat mencerminkan kebutuhan dan tantangan di berbagai sektor. Selain Buku Putih, Komdigi juga mengembangkan Konsep Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial. Dokumen ini ...

Teguh, Presiden Prabowo: Sains dan Teknologi Tak Boleh Dibuat Politik

Image
Presiden Prabowo Subianto Beri Pesan Penting dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan perhatian khusus terhadap pentingnya menjaga kebersihan diskusi mengenai sains dan teknologi dari campur tangan politik. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden saat membuka acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), pada hari Kamis, 7 Agustus 2025. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi harus menjadi domain yang netral dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik. Ia menekankan bahwa hal tersebut bisa mengganggu proses pengembangan dan inovasi yang seharusnya berjalan secara objektif dan berbasis data. "Jangan diplintir, jangan dipolitisasi. Ini kan kita bicara ilmu, sains, dan teknologi," tegas Presiden Prabowo, menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan akadem...

4 Fokus Utama dalam Peta Jalan AI Nasional yang Selesai Disusun Komdigi

Image
Peta Jalan Kecerdasan Buatan Nasional Dalam Buku Putih Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyelesaikan penyusunan peta jalan regulasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) nasional dalam bentuk Buku Putih Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional dan Konsep Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial. Saat ini, Komdigi sedang mengajak masyarakat untuk memberikan masukan atas dokumen tersebut sebelum akhirnya diwujudkan dalam sebuah Peraturan Presiden. Buku putih ini merupakan hasil dari kerja sama Gugus Tugas Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Indonesia yang terdiri dari 443 orang yang berasal dari berbagai latar belakang seperti pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media. Penyusunan Buku Putih ini menjadi dasar dalam upaya pengambilan strategi kebijakan atau regulasi yang akan ditempuh dalam menata kelola pengembangan dan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia. Prinsip Etika AI sebagai Kebutuhan Utama Kehadiran prinsip etika AI diangga...

Gelar Sesi Rahasia di Konvensi Sains dan Teknologi, Prabowo: Jangan Dipelintir

Image
Presiden Prabowo Subianto Jelaskan Alasan Pengarahan Tertutup dalam KSTI 2025 Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memberikan penjelasan mengenai alasan digelarnya sesi pengarahan secara tertutup dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025. Acara ini berlangsung di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung (ITB), pada hari Kamis (7/8/2025). Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa format tertutup dipilih untuk menciptakan ruang diskusi yang lebih bebas tanpa risiko disalahpahami atau dipolitisasi. “Biar lebih bebas, agar jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Ini kan kita bicara ilmu, sains, teknologi,” ujar Presiden usai memberikan pengarahan. Sebelumnya, Presiden meminta para wartawan untuk meninggalkan ruangan setelah sambutan pembuka dalam acara KSTI 2025. Permintaan ini dilakukan sesuai dengan agenda pengarahan tertutup yang telah direncanakan setelah sesi sambutan presiden. “Rekan-rekan pers media yang turut hadir. Di sini ad...