5 Negara Gelap, Berani Tinggal?

Daerah yang Terjebak dalam Kegelapan Selama Berbulan-bulan
Di berbagai sudut dunia, ada beberapa daerah yang hidupnya seolah terkunci dalam kegelapan. Tidak hanya satu hari, tetapi selama berbulan-bulan mereka tidak pernah merasakan sinar matahari. Berikut ini adalah penjelajahan mengenai lima wilayah yang mengalami fenomena ini.
1. Svalbard, Norwegia
Salah satu tempat yang paling dikenal dengan fenomena malam kutub adalah Svalbard di Norwegia. Di sini, kegelapan bisa berlangsung selama empat bulan, yaitu dari November hingga Januari. Meskipun begitu, penduduk setempat tidak sepenuhnya terlalu kesulitan karena mereka masih bisa menikmati aurora borealis atau cahaya utara. Fenomena alam ini memberikan sedikit keindahan di tengah kegelapan yang meliputi kota tersebut.
2. Utqiaġvik, Alaska, Amerika Serikat
Utqiaġvik, sebuah kota di Alaska, juga mengalami fenomena malam kutub. Matahari tidak akan terlihat selama 65 hari berturut-turut. Biasanya, matahari akan tenggelam pada pertengahan November dan baru muncul kembali di tahun berikutnya. Meski begitu, kota ini tidak sepenuhnya gelap. Ada cahaya sipil yang muncul selama beberapa jam di siang hari, meskipun jarang terkena sinar matahari langsung.
3. Kepulauan Faroe
Kepulauan Faroe, terutama ibu kota Tórshavn, memiliki waktu sinar matahari yang sangat singkat. Hanya sekitar 840 jam per tahun yang dapat dinikmati. Dalam setahun, hanya 37 hari yang sempurna untuk melihat matahari. Cuaca di sini sering mendung dan curah hujannya tinggi. Iklimnya juga termasuk subpolar, sehingga suhu relatif dingin sepanjang tahun.
4. Wilayah Rusia di Lingkaran Arktik
Rusia, terutama wilayah di sekitar lingkaran Arktik, juga mengalami fenomena malam kutub. Di sana, matahari tidak muncul selama beberapa bulan. Fenomena ini disebut sebagai Polar Night. Salah satu kota yang mengalami ini adalah Murmansk, yang hidup dalam kegelapan total selama 40 hari berturut-turut. Penduduk di sana harus mengandalkan cahaya buatan untuk aktivitas harian mereka. Secara keseluruhan, mereka hanya menerima sekitar 1.715 jam sinar matahari per tahun.
5. Sao Joaquim, Brasil
Sao Joaquim, sebuah kota di Brasil, juga termasuk daerah yang jarang menerima sinar matahari. Wilayah ini hanya menerima sinar matahari sempurna sekitar 1.055 jam per tahun, atau sekitar dua bulan dalam setahun. Akibat kurangnya cahaya matahari, suhu di kota ini cukup dingin. Pada bulan Januari, suhu rata-rata mencapai 17 derajat Celsius, sedangkan pada Juli bisa turun hingga 9 derajat Celsius.
Adaptasi Penduduk Terhadap Kegelapan
Meskipun hidup dalam kegelapan selama berbulan-bulan, penduduk di daerah-daerah ini tetap bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka memiliki cara unik untuk menjalani kehidupan sehari-hari, baik itu melalui penggunaan cahaya buatan maupun kebiasaan yang telah terbentuk sejak lama. Dengan mengetahui fenomena ini, kita bisa lebih memahami betapa hebatnya kemampuan manusia dalam menghadapi tantangan alam.
Burung-Burung yang Tinggal di Kutub Utara
Selain manusia, ada juga beberapa spesies burung yang hidup di kutub utara. Beberapa di antaranya memiliki kemampuan terbang yang luar biasa, bahkan menjadi penerbang terjauh di dunia. Mereka memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.
Alasan Ilmiah Mengapa Kutub Utara Memiliki Penghuni
Kutub utara tidak sepenuhnya tak berpenghuni. Ada alasan ilmiah mengapa daerah ini masih bisa ditinggali. Mulai dari perubahan iklim, kekayaan sumber daya alam, hingga adanya kehidupan laut yang kaya. Semua faktor ini membantu menjaga kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain di wilayah ini.
Comments
Post a Comment