SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Jembatani Kesenjangan Teknologi UMKM Perempuan

Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025: Mendorong Pertumbuhan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
DANA, salah satu platform dompet digital terkemuka di Indonesia, kembali menggelar program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025. Dengan tema utama “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”, program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan serta perempuan penyandang disabilitas.
Program SisBerdaya menarik partisipasi lebih dari 5.000 pelaku UMKM perempuan dari berbagai daerah. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu naik sebesar 176 persen. Sementara itu, program DisBerdaya berhasil menarik minat lebih dari 100 UMKM perempuan penyandang disabilitas yang ingin memperkuat bisnis mereka melalui pendekatan digital.
CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara menjelaskan bahwa SisBerdaya dan DisBerdaya menjadi jembatan penting dalam mengurangi kesenjangan digital antara pelaku UMKM perempuan di Indonesia. Melalui program ini, peserta diberikan pelatihan dengan kurikulum yang komprehensif, mencakup topik seperti Business Model Canvas, Digital Payment & Marketing, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung operasional bisnis.
“Lewat rangkaian pendampingan yang intensif, peserta tidak hanya diperkenalkan pada teknologi, tetapi juga didorong untuk menguasainya sebagai alat transformasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, serta membangun kepercayaan diri sebagai pelaku usaha yang tangguh dan mandiri,” ujar Vince.
Penyelenggaraan ketiga kali ini berhasil memperluas dampak program dengan menjangkau peserta dari tiga wilayah utama. Wilayah I mencakup Sumatera, Kalimantan, dan Jawa (kecuali Jakarta), wilayah II meliputi Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, dan Papua, sedangkan wilayah III mencakup Jabodetabek.
Latar belakang usaha peserta semakin beragam, mulai dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian, hingga teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa program ini mampu menjangkau berbagai kalangan dan membuka peluang bagi para pelaku usaha.
Kepala Direktorat Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Rony Ukurta Barus menyampaikan bahwa SisBerdaya dan DisBerdaya menunjukkan bahwa pendekatan pemberdayaan yang berbasis komunitas dapat menciptakan dampak nyata dan terukur. Menurutnya, para pemenang tidak hanya inspiratif, tetapi juga menjadi katalis perubahan yang membuktikan bahwa perempuan pelaku usaha, termasuk dari kelompok disabilitas, memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam penyelenggaraannya, DANA juga bekerja sama dengan Ant International. Senior Director Government Affairs and Strategic Development Ant International Indonesia, Wilson Siahaan menyatakan rasa bangga atas kemitraan strategis yang terjalin. Menurutnya, program ini menegaskan bahwa transformasi digital tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi keluarga, tetapi juga mampu meningkatkan keyakinan diri, menciptakan peluang baru, serta menginspirasi perempuan lainnya di seluruh Indonesia.
Pada acara puncak yang digelar beberapa waktu lalu, SisBerdaya 2025 mengumumkan 30 pemenang, sementara DisBerdaya 2025 menobatkan 5 pemenang. Pemilihan dilakukan berdasarkan kualitas proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, serta pemanfaatan teknologi digital dalam operasional usaha.
Salah satu pemenang SisBerdaya 2025, Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm, mengungkapkan bahwa sebelum mengikuti program ini, ia hanya menjual produk ke tetangga sekitar. Ia tidak tahu cara memasarkan secara online. Setelah mengikuti pelatihan, ia belajar tentang digital marketing, pencatatan keuangan, hingga membuat konten yang menarik. Peserta juga diajarkan dasar-dasar penggunaan AI dalam strategi pemasaran.
“Sekarang saya bisa memasarkan produk lewat media sosial dan marketplace, bisnis saya pun berkembang dan pesanan semakin banyak. Yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri menjalankan usaha ini dan ingin berbagi ilmu dengan ibu-ibu lainnya,” tutur Iis.
Comments
Post a Comment