Euforia AI, Perusahaan Harus Waspada Ancaman Siber

Peningkatan Kesadaran SDM Terhadap Ancaman Siber di Era Kecerdasan Buatan
Di tengah euforia penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), perusahaan dinilai perlu meningkatkan kesadaran sumber daya manusia (SDM) terhadap risiko serangan siber. Hal ini menjadi fokus utama dalam menghadapi tantangan keamanan digital yang semakin kompleks.
Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menekankan bahwa langkah pertama yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran akan ancaman tersebut melalui edukasi dan pendekatan berbasis risiko. Ia menyatakan bahwa keamanan siber kini bukan lagi hanya tanggung jawab IT, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak—baik korporasi maupun individu.
Menurutnya, saat ini setiap individu yang menggunakan perangkat digital—seperti ponsel, jam tangan pintar, hingga tablet—telah menjadi target potensial serangan siber. Hal ini membuat perusahaan berada dalam posisi sulit karena harus memantau dan mengamankan penggunaan perangkat pribadi yang terhubung ke sistem internal perusahaan.
Dalam menghadapi serangan yang semakin kompleks dan dipercepat oleh AI, Fortinet menekankan pentingnya pelatihan keamanan siber bagi karyawan. Pelatihan ini bertujuan agar karyawan dapat menggunakan teknologi AI secara aman dan etis.
Selain itu, Fortinet menyarankan agar perusahaan tidak hanya berfokus pada pembelian teknologi mahal, tetapi juga membangun proses serta kesiapan sumber daya manusia. Edwin menjelaskan bahwa jika perusahaan memiliki alat canggih tetapi tidak ada yang bisa mengoperasikan, maka alat tersebut tidak akan efektif.
Fortinet menawarkan layanan assessment risiko siber dan pembuatan blueprint keamanan secara gratis. Layanan ini dirancang untuk membantu perusahaan mengidentifikasi ancaman dan merancang strategi keamanan yang tepat. Selain itu, Fortinet mengintegrasikan AI ke dalam solusi keamanannya, mulai dari deteksi multilayer berbasis AI, pemantauan anomali hingga analisis aktivitas di dark web.
Strategi Keamanan Sibernya Perusahaan
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, Fortinet menekankan pentingnya membangun budaya keamanan (security culture). Budaya ini menjadi elemen penting bersama dengan people, process, dan technology. Dengan membangun budaya keamanan, perusahaan dapat menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga keamanan digital.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan antara lain:
- Edukasi berkala: Memberikan pelatihan dan informasi terkini tentang ancaman siber kepada seluruh karyawan.
- Pemantauan aktif: Memastikan bahwa penggunaan perangkat pribadi yang terhubung ke jaringan perusahaan diawasi dengan baik.
- Kolaborasi lintas departemen: Melibatkan berbagai divisi dalam upaya mencegah dan mengatasi serangan siber.
- Pengembangan proses: Membangun proses yang mendukung keamanan siber, termasuk protokol respons terhadap insiden.
Dengan pendekatan holistik ini, perusahaan dapat lebih siap menghadapi ancaman siber di era AI. Kesadaran dan kesiapan SDM menjadi kunci utama dalam membangun sistem keamanan yang kuat dan berkelanjutan.
Comments
Post a Comment