Ribuan Peneliti dan Rektor Hadiri Konvensi Sains & Teknologi 2025

Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 Digelar di Bandung
Sebanyak 1.000 peneliti terbaik di Indonesia hadir dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 yang diselenggarakan di Gedung Sabuga, Kota Bandung, pada Kamis (7/8/2025). Acara ini juga dihadiri oleh 350 rektor dari perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia, menunjukkan antusiasme besar terhadap peran sains dan teknologi dalam pembangunan negara.
Konvensi ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto. Turut serta dalam acara tersebut adalah sejumlah menteri kabinet Merah Putih, seperti Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri Bappenas Rachmat Pambudy. Selain itu, penerima Nobel Fisika Konstantin Novoselov dan Brian Schmidt juga turut hadir dalam acara ini.
Undangan Khusus untuk Peneliti dan Akademisi
Dalam sambutannya, Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan bahwa para peneliti yang diundang dalam KSTI 2025 dipilih berdasarkan indeks kinerja di atas angka 15. Hal ini menunjukkan bahwa hanya peneliti dengan prestasi luar biasa yang diberikan kesempatan untuk menghadiri acara tersebut.
Selain itu, Brian juga mengundang dua penerima Nobel Fisika, yaitu Konstantin Novoselov yang saat itu berusia 36 tahun dan Brian Schmidt. Ia menekankan pentingnya penghargaan Nobel sebagai bentuk kontribusi terbesar bagi kemanusiaan, bukan sekadar hadiah atau pencapaian penelitian semata.
Acara ini juga memberikan ruang bagi mahasiswa pascasarjana, dengan total peserta mencapai 2.000 orang. Dengan jumlah peserta yang cukup besar, KSTI 2025 menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi antara akademisi, ilmuwan, dan pemimpin bangsa.
Peran Pemimpin dalam Menginspirasi Ilmuwan
Brian Yuliarto menjelaskan bahwa kehadiran para menteri dan tokoh nasional dalam acara ini bertujuan untuk mendapatkan gagasan-gagasan strategis yang dapat membantu pengembangan sains dan teknologi di Indonesia. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para menteri yang telah bersedia menyampaikan kebijakan-kebijakan yang relevan.
"Kita ingin mendengarkan inspirasi-inspirasi dan gagasan-gagasan dari pemimpin bangsa kita. Karenanya, kami sangat berterima kasih kepada Bapak-Ibu menteri yang nanti akan menyampaikan kebijakan-kebijakan strategis," ujarnya.
Tujuan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri
Tujuan utama dari KSTI 2025 adalah untuk memajukan industri dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Brian menekankan bahwa penguasaan sains dan teknologi merupakan kunci utama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Ia juga menyoroti pentingnya mengubah model ekonomi ekstraktif menjadi lebih fokus pada hilirisasi. "Kuncinya adalah penguasaan sains dan teknologi. Jadi, setidaknya sedikit banyak Bapak-Ibu yang hadir di ruangan ini memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa penguasaan sains dan teknologi oleh bangsa kita benar-benar bisa dikuasai," jelasnya.
Kesimpulan
KSTI 2025 tidak hanya menjadi wadah bagi ilmuwan dan akademisi, tetapi juga menjadi ajang penting dalam membentuk visi bersama untuk kemajuan sains dan teknologi di Indonesia. Dengan partisipasi aktif dari berbagai kalangan, acara ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan membangun fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Comments
Post a Comment