SisBerdaya & DisBerdaya 2025: 5.000 UMKM Perempuan Diberdayakan via Teknologi Digital

Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025: Pemberdayaan Perempuan Pelaku Usaha Melalui Teknologi Digital
Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, yang merupakan kolaborasi antara DANA dan Ant International, telah berhasil memberdayakan lebih dari 5.000 perempuan pelaku usaha serta lebih dari 100 pelaku UMKM perempuan penyandang disabilitas. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memajukan bisnis melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya dengan mengedepankan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dengan tema “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”, program ini menobatkan 35 pemenang yang dinilai sukses dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis mereka. Acara penghargaan digelar di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan inovasi para perempuan pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia.
Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, menyampaikan bahwa pendekatan berbasis komunitas mampu menciptakan dampak nyata dan terukur. Ia menegaskan bahwa para pemenang membuktikan bahwa perempuan, termasuk dari kelompok disabilitas, memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Selama program berlangsung, peserta mendapatkan pelatihan hybrid yang mencakup berbagai topik seperti Business Model Canvas, Digital Payment & Marketing, hingga penerapan AI untuk mendukung operasional usaha. Pendampingan intensif ini tidak hanya membantu peserta mengenal teknologi, tetapi juga menguasainya agar dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing bisnis mereka.
Salah satu pemenang, Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm dari Jabodetabek, mengungkapkan bahwa usahanya berkembang pesat setelah mempelajari pemasaran digital, pencatatan keuangan, dan pembuatan konten. “Sekarang pesanan semakin banyak dan saya lebih percaya diri menjalankan usaha,” ujarnya.
Tahun ini, jumlah peserta SisBerdaya meningkat sebesar 176 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, DisBerdaya tumbuh empat kali lipat dengan lebih dari 100 peserta perempuan penyandang disabilitas dari Sumatra hingga Papua. Para pemenang berhak atas total hadiah senilai Rp750 juta untuk pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia, menegaskan bahwa SisBerdaya dan DisBerdaya bukan sekadar kompetisi, tetapi momentum penting untuk mendukung UMKM perempuan yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Wilson Siahaan, Senior Director Ant International Indonesia, menambahkan bahwa transformasi digital bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan menciptakan peluang baru bagi perempuan di seluruh Indonesia.
Dengan peserta dari berbagai bidang usaha—mulai dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian hingga teknologi—SisBerdaya & DisBerdaya 2025 membuktikan bahwa perempuan Indonesia siap memimpin transformasi ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam membangun masa depan ekonomi yang lebih baik dan merata.
Comments
Post a Comment