WhatsApp Tambah Fitur Perlindungan, Blokir 6,8 Juta Akun

Featured Image

Fitur Keamanan Baru WhatsApp untuk Mengatasi Penipuan

WhatsApp, salah satu platform pesan instan terbesar di dunia, telah meluncurkan sejumlah fitur keamanan baru yang dirancang untuk membantu pengguna mengenali dan mencegah penipuan. Dalam beberapa bulan terakhir, platform ini telah menonaktifkan lebih dari 6,8 juta akun yang terkait dengan pusat-pusat penipuan kriminal yang menargetkan pengguna di berbagai negara.

Fitur-fitur tersebut dirancang untuk meningkatkan perlindungan pengguna dalam percakapan grup maupun pribadi. Salah satu fitur terbaru adalah safety overview, yang akan muncul ketika pengguna ditambahkan ke grup oleh seseorang yang bukan dari daftar kontak mereka. Fitur ini menampilkan informasi penting tentang grup tersebut serta panduan untuk menjaga keamanan pengguna. Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat membedakan antara kontak pribadi dan orang asing, atau mengenali anggota grup lain yang dikenal. Selama pengguna belum membuat keputusan untuk bergabung, semua notifikasi dari grup tersebut akan dibisukan.

Dalam percakapan pribadi, WhatsApp juga memberikan peringatan bahwa penipu sering kali memulai komunikasi melalui platform lain sebelum mengarahkan korban ke layanan pesan pribadi. Untuk mengatasi modus ini, WhatsApp sedang menguji fitur peringatan baru bagi pengguna yang ingin memulai percakapan dengan seseorang yang bukan kontak mereka. Fitur ini menampilkan konteks tambahan mengenai identitas orang yang dihubungi, sehingga pengguna bisa lebih waspada terhadap potensi ancaman.

Dalam unggahan blog resmi, WhatsApp juga mengungkapkan kolaborasi dengan OpenAI dalam upaya memerangi penipuan. Menurut penelitian tim, banyak kontak sumber penipuan berasal dari Kamboja. Modus penipuan yang ditemukan cukup beragam, mulai dari menawarkan bayaran untuk like palsu, merekrut orang ke dalam skema piramida sewa skuter, hingga membujuk orang untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.

Berdasarkan pernyataan resmi WhatsApp, para penipu menggunakan ChatGPT untuk menciptakan pesan teks awal yang berisi tautan ke obrolan WhatsApp. Setelah itu, target akan dialihkan ke Telegram, lalu diminta menyukai video di TikTok. Modus ini dirancang untuk membangun kepercayaan pengguna terhadap skema yang diterapkan. Pada tahap selanjutnya, target akan diminta menyetor uang ke akun kripto dengan dalih tugas lanjutan.

Untuk menghindari penipuan, WhatsApp menyarankan pengguna tidak langsung merespons pesan yang mencurigakan. Pengguna disarankan untuk meluangkan waktu dan memikirkan apakah permintaan yang masuk terdengar wajar dan masuk akal. Jika pengirim pesan mengaku sebagai teman atau anggota keluarga, pengguna disarankan memverifikasi identitas melalui metode komunikasi lain. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengantisipasi modus pelaku yang biasanya meminta target segera mengambil tindakan.

Comments

Popular posts from this blog

🌞 IObit Summer Sale 2025 – Save 40% on Top PC Utilities!

FoneTool Unlocker Pro: Solusi Praktis untuk Membuka Kunci iPhone dan iPad dengan Mudah

Securing Africa's Farming Future: Science, Communication, and Immediate Action