Mendorong Pertumbuhan Bisnis dengan Digitalisasi dan Inovasi Teknologi

Peran Inovasi Digital dalam Peningkatan Engagement Konsumen

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen yang terus berlangsung, inovasi digital telah menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap perusahaan. Tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk berkembang dan memperkuat posisi di pasar. Konsumen masa kini mengharapkan layanan yang cepat, personal, serta mudah diakses kapan saja. Media sosial, aplikasi seluler, dan e-commerce telah membentuk ekspektasi baru, di mana pengalaman instan dan relevan menjadi standar. Tanpa kemampuan beradaptasi melalui teknologi, perusahaan berisiko tertinggal dan kehilangan daya saing.

Forum Diskusi #GROWTH Summit 2025

Untuk menjawab tantangan ini, MoEngage menyelenggarakan acara #GROWTH Summit 2025. Acara ini menjadi wadah bagi para pelaku industri, termasuk pakar, CXO, dan pemimpin bisnis dari berbagai sektor seperti perbankan, keuangan, ritel, dan teknologi informasi. Fokus utama diskusi adalah pentingnya inovasi digital dalam meningkatkan engagement pelanggan, yang sangat krusial untuk menjaga kelangsungan bisnis.

Roy Simangunsong, Country Head MoEngage, menekankan bahwa forum ini menjadi tempat berbagi dan diskusi tentang bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Dengan adanya inovasi digital, perusahaan bisa lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Pengaruh Kebijakan Tarif Terhadap Pasar Indonesia

Dalam salah satu sesi panel, Josua Pardede, Wakil Ketua Komtap II Kajian Ekonomi Global Strategis Kadin, memberikan peringatan tentang potensi banjir produk China ke Indonesia. Kebijakan tarif 30% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump membuat produk China sulit masuk ke pasar Amerika Serikat. Akibatnya, Beijing mencari pasar alternatif, termasuk Indonesia.

Meski demikian, Josua tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan terus meningkat hingga 2030. Proyeksi kontribusi sektor ini terhadap PDB diprediksi akan melebihi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar yang stabil dan menarik bagi investasi asing.

Solusi Menghadapi Disrupsi Perbankan

Di sisi lain, Toto Prasetio, Direktur TI BNI sekaligus Ketua Bidang IT & Operation Perbanas, menyampaikan tiga solusi untuk menghadapi disrupsi perbankan. Pertama, modernisasi sistem agar mampu mendukung hyper-personalization. Kedua, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan adaptif terhadap teknologi. Ketiga, penguatan keamanan siber untuk melindungi data dan transaksi pelanggan.

Menurut Toto, ketiga aspek ini harus disiapkan secara terpadu agar perbankan bisa tetap tangguh dalam menghadapi perubahan.

Layanan Keuangan Syariah dan Emas

Head of Sharia Consumer Banking CIMB Niaga, Bung Aldilla, menjelaskan tiga fokus utama perusahaan dalam meningkatkan layanan consumer banking syariah. Pertama, penguatan platform digital untuk menyediakan layanan end-to-end yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga pensiunan. Kedua, kolaborasi dengan ekosistem Islam seperti sekolah, komunitas, dan rumah sakit untuk memperluas jangkauan pasar. Ketiga, peningkatan literasi keuangan syariah, meskipun tingkat literasi nasional sudah mencapai 44–46 persen, inklusi masih dinilai rendah.

Sementara itu, Head of Bullion Business Pegadaian, Kadek Eva Suputra, memaparkan strategi membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan emas. Empat langkah yang diambil antara lain transformasi produk sejak 2018, peluncuran platform teknologi untuk layanan emas digital, penguatan operasional, serta perubahan budaya organisasi agar sejalan dengan inovasi.

Kadek menegaskan bahwa integrasi teknologi dalam layanan emas digital akan memperkuat brand experience bagi nasabah Pegadaian. Dengan inovasi ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan layanan, tetapi juga memperkuat citra merek di pasar.