Gunung Semeru Meletus, Petugas Lumajang Laporkan Ketinggian Abu Capai 500 Meter di Atas Puncak

Erupsi Gunung Semeru dengan Tinggi Letusan 500 Meter
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami erupsi pada hari Kamis, 4 September. Dalam laporan yang diterima, tinggi letusan mencapai sekitar 500 meter dari puncak. Erupsi ini terjadi dua kali dalam satu hari, yaitu pada pukul 09.28 WIB dan sebelumnya pada pukul 05.01 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, memberikan informasi terkait kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa erupsi pertama terjadi pada pagi hari dengan tinggi kolom letusan yang tidak terlihat secara visual. Meskipun tidak teramati langsung, aktivitas tersebut terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum sebesar 22 mm dan durasi selama 140 detik.
Sementara itu, erupsi kedua terjadi pada pukul 09.28 WIB. Pada saat itu, kolom abu vulkanik teramati dengan tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Abu yang keluar memiliki warna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, dan arah penyebarannya menuju barat daya. Aktivitas erupsi ini juga tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum sebesar 22 mm dan durasi selama 145 detik.
Status Erupsi dan Peringatan bagi Masyarakat
Berdasarkan informasi dari aplikasi MAGMA Indonesia, status erupsi Gunung Semeru saat ini masih dalam kategori Waspada atau level II. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak berada dalam kondisi darurat, masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi bahaya yang bisa muncul akibat aktivitas gunung berapi ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa himbauan kepada masyarakat untuk menghindari area yang berisiko. Pertama, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak Gunung Semeru. Selain itu, aktivitas di daerah yang berjarak 500 meter dari tepi sungai juga dilarang karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Semeru. Area ini rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar yang bisa terjadi akibat erupsi. PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang bermuara di puncak Gunung Semeru.
Peringatan Tambahan untuk Daerah Aliran Sungai
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lebih waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Karena aliran air yang berasal dari daerah puncak Gunung Semeru bisa membawa material vulkanik yang berbahaya jika terjadi hujan deras.
Dengan adanya peringatan ini, masyarakat di sekitar wilayah Gunung Semeru diimbau untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari instansi terkait. Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan sangat penting untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi akibat aktivitas Gunung Semeru.
Comments
Post a Comment